Tidak ada yang menyangka bahwa para produsen teknologi informasi Asia berhasil mendorong produk yang kemudian disebut sebagai netbook untuk membedakan dengan notebook, menjadi gadget yang digemari banyak orang. Persaingan berbagai komputer kategori UMPC (ultra mobile PC) ini tidak hanya menghadirkan perlombaan harga, tetapi juga desain dan fitur di dalamnya.
Ketika Asustek Computer Inc memperkenalkan produk pertamanya EEE PC tahun lalu, perlombaan menghadirkan komputer kecil yang portabel dan bisa digunakan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa menjadi semakin sengit. Semua merek dan produsen manufaktur komputer dunia menghadirkan sendiri produk netbook ini.
Konsumen dihadapkan pilihan komputer yang menjadi fenomena penting pertumbuhan penjualan komputer di mana saja di dunia, bukan hanya karena harganya yang menjadi sangat terjangkau (Rp 4 juta-Rp 6 juta setiap unitnya), desainnya yang menarik juga mendorong produk netbook ini sebagai gadget yang diinginkan semua orang.
Produk yang belum lama ini ada di pasaran adalah Aspire One buatan Acer Inc, komputer kategori sub-notebook, tersedia dalam berbagai warna pilihan biru gelap, coklat keemasan, merah jambu, dan putih keabu-abuan, memiliki fitur yang dilengkapi hard disk, lengkap dengan webcam, dan fitur lainnya.
Selama ini Acer memiliki reputasi sebagai perusahaan manufaktur komputer yang tidak mahal di seluruh dunia, dan berambisi menjadi perusahaan teknologi terbesar ketiga di dunia setelah Hewlett-Packard dan Dell. Karena itu, tidak mengherankan ketika memperkenalkan Aspire One dengan sistem operasi berbasis Linux dan prosesor Intel Atom kecepatan 1,6 GHz, harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau seperti ketika Asus memperkenalkan EEE PC.
Memori memadai
Dibanding pesaingnya yang lain, memang faktor harga yang ditawarkan Aspire One menarik minat siapa saja, apalagi rancang desain buatan Acer dengan monitor 8,9 inci CrystalBrite dengan resolusi 1.024 x 600 piksel menjadi cukup memadai untuk digunakan sebagai produk jejaring sosial mengisi berbagai macam blog di jejaring internet.
Papan ketik QWERTY yang disediakan Aspire One cukup besar pada produk kelas sub-notebook yang terbilang kecil dengan berat sekitar 885 gram dan menggunakan sistem operasi Linpus sebagai salah satu distro Linux yang memang sudah lama digunakan Acer untuk digunakan pada komputer notebooknya yang terjangkau.
Yang menarik dari Linpus adalah kemudahan penggunaannya karena antarmuka yang sangat sederhana dan pengguna kategori awal akan mudah mengoperasikan Aspire One ini. Koneksi ke jaringan internet melalui hotspot cukup dilakukan dengan satu klik, dan anak-anak pun menyenangi tampilannya karena sangat intuitif, sederhana, dan bersahabat.
Dengan sistem operasi Linpus, memori 512 MB (bisa ditambah menjadi total 1,5 GB), terasa sangat memadai dan cocok digunakan sehari-hari bagi mereka yang memiliki aktivitas jejaring sosial yang sangat tinggi. Mengakses situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, blog, dan sejenisnya memang tidak membutuhkan memori besar.
Perlu juga diingat bahwa tren di masa depan adalah penggunaan aplikasi berbasis Web, disebut Web app akan sangat intensif. Artinya, kapasitas memori memadai serta penyimpan digital yang cukup akan memberikan pilihan komputer notebook yang sangat terjangkau untuk digunakan siapa saja.
Menambah kemampuan
Aspire One yang tersedia di pasaran sekarang menggunakan fitur teknologi mutakhir seperti prosesor Atom buatan Intel, adalah perangkat penting sub-notebook masa depan. Dan sepertinya, Acer dengan produk netbook ini akan menjadi produk yang paling terjangkau dibanding produk sejenis buatan merek lain yang ada di pasaran.
Penggunaan Linpus Linux terasa sangat solid pada produk Aspire One ini, dan sangat intuitif untuk keperluan di negara seperti Indonesia yang masih terjebak mahalnya perangkat lunak sistem operasi yang tidak terjangkau sebagian besar orang.
Yang akan menjadi ujian penting bagi Aspire One adalah apakah produk yang terjangkau dengan pilihan fitur teknologi yang menarik ini juga bisa dijadikan sebagai sentra aktivitas digital sebagian besar orang yang tidak melulu hanya mengakses jaringan internet untuk melihat dan memuat blog dan sejenisnya.
Pengalaman bekerja menggunakan Aspire One dengan papan ketik yang tidak lazim memang menjadi tantangan terpenting bagi berbagai produk sejenis yang disediakan oleh berbagai merek lain. Atau, Acer sebenarnya juga mempersiapkan seri netbook lain yang lebih intuitif, misalnya dengan menambahkan kemampuan layar sentuh untuk menjadikan pengalaman penggunanya lebih futuristik.
Itu karena ledakan informasi yang harus diolah dan ditangani pengguna sekarang dan di masa mendatang sepertinya sudah tidak memadai hanya dikerjakan menggunakan keyboard atau mouse yang menggunakan touchpad sekalipun. Dan Acer sepertinya memiliki kemampuan untuk melakukan modifikasi ini dengan tetap mempertahankan harganya yang terjangkau seperti produk Aspire One ini.
Kamis, 15 Januari 2009
Komputer Kecil Dengan Fitur Teknologi yang Luas
Langganan:
Postingan (Atom)